Ketua Komisi IV: Waroeng Lesehan Saung Sampora Miliki Potensi

Info Kota News
, Mei 02, 2021 WIB Last Updated 2021-05-03T02:21:01Z
Karawang, Infokotanews.com - Ketua Komisi IV DPRD Karawang, Asep Syaripudin mengapresiasi tehadap  pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukamakmur, Desa Sukapura, Kecamatan Rawamerta, Karawang.

Betapa tidak, BUMDes Sukamakmur, menurut IB sapaan akrabnya, mampu mengelola anggaran dana desa (DD) yang bersumber dari dana APBN untuk mengembangkan unit usaha dengan cara mendirikan Waroeng Lesehan "Saung Sampora".

"Kami dari DPRD Karawang mengapresiasi ke pihak pengelola BUMDes Desa Sukapura yang memiliki terobosan membangun usaha kuliner dengan memanfaatkan potensi desa yang ada,"kata IB kepad Infokotanews.com usai menghadiri Grand Opening Saung Sampora, Minggu (0305/2021) petang.

IB menambahkan, BUMDes Sukamakmur, Desa Sukapura diharapkan dapat memotivasi dan menjadi inspirasi bagi BUMDes yang ada di Kabupaten Karawang

"BUMDes Sukamakmur yang memiliki prospek kedepan,  juga menjadi contoh dan solusi dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat pedesaan,"ujar Politisi Partai Golkar ini.

Dia berharap Waroeng Lesehan Saung Sampora dibawah unit usaha BUMDes menyajikan kuliner khas Sunda ini, juga dapat menampung serta memasarkan produk UMKM masyatakat sekitar,

"Dengan begitu maka BUMDes Sukapura dapat menyerap tenaga kerja lokal,"kata IB menandaskan.

Ditempat yang sama, Direktur BUMDes Sukamakmur, Desa Sukapura, Ato Sunato mengatakan, Waroeng Lesehen Saung Sampora yang dikelola BUMDes awalnya merupakan program Kepala desa Sukapura, Nanang Nugroho.

Program kepala desa tersebut kemudian kata Ato ditindaklanjuti dengan membentuk unit usaha yaitu, Waroeng Lesehan Saung Sampora. Sementara, penyertaan modal unit usaha tersebut menggunakan dua tahun anggaran.

Anggaran tahun pertama (2019), menurut dia sebesar Rp 96 juta, sedangkan anggaran tahun kedua (2020) sebesar Rp 60 juta,

"Dipilihnya Saung Sampora karena melihat potensi desa yang ada. Rumah Makan Waroeng Lesehan Saung Sampora berdiri di atas lahan pesawahan dengan dengan nuansa pedesaan. Untuk sementara, kami baru bisa menyerap tenaga kerja lokal sebanyak tujuh orang,"kata Ato. (edg).

Komentar

Tampilkan

Berita Lainnya